Nganjuk, Bayu TV Nganjuk – Bertempat di jalanan Desa Gempol Rejoso Nganjuk, ribuan jamaah Muslimat NU, bersama-sama menyatakan deklarasi anti hoaks, fitnah dan ghibah, acara tersebut dihadiri Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur.
Deklarasi tersebut juga disaksikan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, tak hanya deklarasi, penandatanganan MOU dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk penangkalan hoaks.
Muslimat NU yang memiliki jamaah hingga 30 juta di Indonesia, dianggap sebagai kelompok masyarakat yang bisa menjadi garda terdepan, untuk menangkal pemberitaan hoax.
Dalam acara Muslimat NU di Desa Gempol Rejoso Nganjuk, digelar deklarasi anti hoaks, fitnah dan ghibah, Gubernur Kofifah dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, juga menandatangani MOU menangkal hoaks, ghibah dan fitnah.
Dalam kesempatan acara tersebut, menteri Rudiantara mengatakan di Indonesia ada sebanyak 150 juta masyarakat pengguna internet, serta penggunaan internet menjadi sasarana menyebarluaskan hoaks.
Sementara itu Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa bahaya hoaks tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab dampaknya bahkan bisa menimbulkan disintegritas, serta dapat menyebabkan perpecahan.
Gubernur Kofifah juga menghimbau, masyarakat pengguna media sosial harus saling mewaspadai meluasnya hoaks, serta ujaran kebencian, Kofifah banyak mendapatkan laporan terkait hoaks di kampung bahkan sudah sampai door to door.
Sementara itu menurut Kofifah, penyebaran berita bohong ( hoax ), adu domba, berpotensi menimbulkan banyak dampak, dan dapat membolak-balikkan fakta, serta hal tersebut akan membuat hal yang kontradiktif, perpecahan antar masyarakat.
Reporter: Sofian Hanafi